2016 : JAN 2016 TRIP TAHUN BARU 2016 - MALAKA - KL - SINGAPURA, part 5 dari 5

2016 : JAN 2016 TRIP TAHUN BARU 2016 - MALAKA - KL - SINGAPURA, part 5 dari 5
JURONG BIRD PARK, SEHARIAN BAHAGIA DI HUTAN TROPIS MINI

Beberapa kali ke Singapura, kita belum pernah ke Jurong Bird Park maupun Singapore Zoo... karena katanya jauh dan yah begitulah... tapi hari ini kita berniat untuk ke sana. Mulanya niatnya mau ke sana naik MRT, rute-nya Green line EW 27 di Boon Lay, dari turun MRT masih harus naik bus no 194. Namun karena kita berangkat agak kesiangan, oleh si Papi yang tidak ikut dalam tour ini, kita disuruh naik taxi. Wah agak khawatir biayanya mahal. Ternyata biayanya $25. Berarti tidak terlalu jauh.

Tiket masuk Jurong Bird Park beneran mahal. Per orang biayanya $28, dan masih ditambah $5 untuk tram di dalam park, bila tidak mau capek jalan. Namun membayar segini sudah bisa masuk ke semua wahana, termasuk menonton pertunjukkan yang diselenggarakan berkala setiap harinya. Bila memesan online harga tiketnya lebih murah $2. Jadi bila sudah dipastikan jadwal kunjungan, sebaiknya beli online.

Selamat datang di Jurong Bird Park, benar-benar asri dan hijau, tapi rapih dan bersih

Park-nya sendiri sejak tiba di depan sampai di dalam sangat ramah dan menyenangkan. Ada ratusan species burung-burung dan bahkan beberapa bisa kita dekati dan tidak berada dalam kurungan. Ada air terjun buatan, jalan setapak untuk melihat burung dari platform yang tinggi, dan beberapa tempat penjualan snack dan minuman. Yang pasti penggunaan Tram membuat kita tidak cepat lelah, karena ada 3 pemberhentian dimana kita bisa hop in hop out, sejauh sudah membayar di depan.

Atraksi pertunjukkan juga sangat menghibur, terutama pertunjukan HIGH FLYER SHOW yang jangan sampai dilewatkan. Pertunjukkan berlangsung di Pool Amphitheatre pada pukul 11:00 dan 15:00. Selanjutnya pertunjukan KING OF THE SKIES SHOW yang berada di Hawk Arena dijadwalkan pukul 10:00 dan 16:00. Oleh karena kita kurang informasi mengenai show-show ini, maka kita kelewatan show yang pertama jam 10:00, jadi anak-anak minta kita menunggu sampai show yang pk 16:00. Rencana awal hanya setengah hari di park ini, jadinya sampai sore. Pertunjukan High Flyer adalah pertunjukan berbagai burung yang bisa menari, bicara, berhitung, dan bernyanyi. Sedangkan pertunjukkan King of the Skies adalah pertunjukan burung pemangsa jenis elang, burung hantu dan vulture yang lebih seram dan mengandalkan kecepatan.


Selain ke-2 pertunjukan itu ada acara memberi makan burung di Lory Loft yang gratis, hanya perlu membeli makanan dan wadah air seharga $3, Ada juga acara makan dengann burung, atau Lunch with Parrots yang lebih spesial di Songbird Terrace, yaitu performance special dari si burung Macau yang seperti di film Rio. yang berlangsung pk. 12.30 - 14:00 dengan menu Buffet dan setengah jam pertunjukan burung. Namun biayanya $25 per orang. Kita tidak ke sini, tapi kita "ngadem", mencari dingin AC di ruang Breeding dan Research Centre, tempat anak-anak burung yang baru lahir dibesarkan sampai siap untuk di lepas di alam bebas.


Saya pernah ke Taman Burung di Taman Mini Indonesia Indah atau Taman Safari, tapi kerapihan dan keindahan di Jurong Bird Park tidak ada lawan. Taman ini sudah "jadi" saking umurnya sudah sangat tua. Kebetulan di hari kita datang Jurong Bird Park sedang merayakan hari jadinya yang ke 45 tahun.
Karena ia diresmikan tahun 1971 dan bahkan burung yang ada di taman ini sejak hari diresmikannya juga diperkenalkan ke publik. Masing-masing burung yang ada di show diberi nama seperti manusia, dari Big John dan pasangannya, Rod Stewart dan Amigo yang bisa menyanyi lagu mandarin dan lagu negara kita Rasa Sayange...

Kita istirahat makan siang di restoran yang ada di main-hall. Ada 2 restoran yang cukup besar di area ini bersebelahan dengan toko souvenir yang menjual souvenir dengan barang-barang yang bermutu dan tidak asal buat. Kita baru pulang setelah pertunjukan elang usai hampir jam 5 sore. Ketika menuju pintu keluar, persis di depan ada petunjuk shuttle bus ke MRT station Pioneer (EW28). Wow betapa mudahnya, sampai di stasiun MRT kita tinggal membeli tiket one-way ke City Hall. Biayanya $2.4 per orang, jadi kita ber-4 hanya bayar $9.6, sementara tadi pagi bayar $25 naik taxi. Benar deh kemana-mana di Singapore lebih murah naik MRT, dan nikmatnya kita tiba tepat dengan waktu untuk cari makan malam. Langsung ke Foodcourt di Mall City Hall, dan berbagi cerita dengan si Papi di situ. Sehari yang menyenangkan.

sign naik shuttle gratis ke stasiun MRT di pintu keluar

Keesokan harinya adalah hari Senin, dan kita sudah bikin janji untuk memeriksa mata De Tito yang kita lakukan setahun sekali ke Dr. Leo Sei Wei di Rumah Sakit Mt Elizabeth. Perjanjian kita buat jam 9 pagi dan ternyata pasien-nya hari itu di hari pertama praktek di th 2016 sudah antri banyak sekali. Untung pemeriksaan tidak berlangsung lama, sehingga kita bisa segera kembali ke hotel untuk mengurus check out dan melanjutkan perjalanan dengan taxi ke Bandara.
Mari pulang, marilah pulang... trip akhir tahun yang lumayan panjang, padat tapi seru berakhir hari ini. Tomorrow is a whole brand new day... dengan usia baru... ! Happy birthday to me....


@4t1d


2016 : JAN 2016 TRIP TAHUN BARU 2016 - MALAKA - KL - SINGAPURA, part 4 dari 5

2016 : JAN 2016 TRIP TAHUN BARU 2016 - MALAKA - KL - SINGAPURA, part 4 dari 5
SEHARI DI KL DAN PERJALANAN DARAT KE SINGAPURA, TERTAHAN DI IMIGRASI SINGAPURA

Tahun Baru 1 Januari 2016 adalah hari Jumat, jadi rencana hari ini bergantung pada akan sholat Jumat dimana. Pagi hari setelah sarapan di Foodcourt di bawah Mall Berjaya Time Square kita berencana pergi ke Pasar Seni dan China Town. Dari sana kita akan mencari Masjid untuk Sholat Jumat. Kita naik taxi dari depan hotel, 1 taxi ber-5 karena ada taxi dengan 7 seat. Pasar Seni cukup menyenangkan untuk dilihat, tapi kita tidak ada keperluan belanja, sehingga langsung lanjut berjalan kaki ke China Town yang juga ramai tapi tidak menarik untuk belanja. Lalu masalah timbul ketika mencari Masjid. Kalau lihat di peta turis yang kita bawa,ada 2 masjid besar di dekat situ yaitu Masjid Jamek dan Masjid Negara, tapi sesungguhnya jaraknya jauh untuk ditempuh berjalan kaki.


Akhirnya kita menyetop taxi di pinggir jalan dan minta diantar kembali ke hotel, dan kita akan turun di Masjid Al Bukhary yang terletak di samping hotel Berjaya Time Square. Karena jaraknya tidak terlalu jauh, maka kita tiba di Masjid terlalu awal, sehingga menunggu sekitar 1.5 jam sampai waktu Sholat Jumat. Waktu tunggu yang lama itu membuat saya sendirian, karena anak saya cowok semua. Daripada kembali ke hotel, saya naik ke jembatan di depan Masjid yang ternyata adalah stasiun Monorail. Jadi tanpa direncanakan saya bisa naik Monorail muter kota Kuala Lumpur dengan biaya murah. Saya beli tiket ke stasiun yang paling jauh, yaitu stasiun Titi Wangsa, dan kembali lagi ke stasiun Hang Tuah tempat saya naik. Lumayan menyenangkan dan seru karena bertualang sendiri, sambil membatin, "masak sudah sampai Kuala Lumpur 3 kali belum pernah naik Monorail-nya. Kan di Jakarta belum ada".


Setelah naik Monorail saya masih menunggu cukup lama di pinggir Masjid yang kini sudah ramai dengan berbagai penjual kaki lima yang tadi saat tiba belum ada. Saya beli rujak buah yang segar yang ditusuk lidi. Setelah sholat anak-anak minta makan siang dan kita berencana pergi ke Mall lain. Saya ajak anak-anak naik Monorail dan turun di stasiun Bukit Bintang, sehingga kita bisa ke Mall Pavilion atau Sungai Weng yang katanya lebih bagus dari Mall Berjaya Time Square. Di Mall Pavilion kita makan siang di foodcourt dan cuci mata sebentar.

rujak buah segar ditusuk lidi, RM 1 berarti kurang dari Rp. 4.000,-


Saat sudah lelah dan puas jalan-jalan kita kembali ke hotel untuk mencoba arena bowling-nya, yang katanya salah satu yang terbesar di Asia. Tapi karena hari libur nasional, kita waiting list ke-15. Terlalu lama menunggu, kita putuskan untuk berenang saja di kolam renang hotel yang membentang di antara 2 tower hotel. Lumayan menyegarkan dan membuat istirahat malam ini menjadi lelap karena lelah main air. Bahkan untuk makan malam, kita memanggil room service saking lelahnya.


Keesokannya kita sudah dijemput oleh mobil sewaan untuk berangkat ke Singapura. Supir yang mengantar bertanya kenapa menyewa Van, bukan mobil biasa? Lah memangnya kenapa? ternyata katanya kalau naik mobil biasa yang 7 seat, kita tidak perlu turun di checkpoint imigrasi, sedangkan bila naik Van, maka dianggap sebagai mini-bus sehingga penumpang harus turun. Wah ini pengetahuan baru. Memang agak repot ternyata, ketika sampai di imigrasi kita harus turun dan membawa koper yang ada di mobil. Jadi bila mau menyewa mobil untuk perjalanan menyeberang border, pastikan sewa-nya mobil pribadi, bukan Van atau Bus.

Check out dari Berjaya Time Square, menuju Singapura jalan darat

Keluar dari imigrasi di Johor Baru, kita tidak menghadapi kendala berarti, namun masuk ke Singapura ada 2 masalah timbul. Pertama si Papi tertahan disaat pemeriksaan barang, karena membawa 2 kotak rokok yang kotaknya belum dibuka. Hanya 2 kotak bukan 2 doos, dan ini ternyata tidak boleh. Jadi si Papi diharuskan membayar denda tax sebesar $6.8 atau sekitar 65ribu rupiah. Setelah papi beres, kita menunggu di pintu luar imigrasi dan Mas Koko si Sulung tidak keluar-keluar. Sampai lebih dari 1 jam. Rasa cemas dan khawatir menghinggapi kami, namun mas Koko tidak bisa ditelpon. Ternyata dia termasuk dalam random check untuk pemeriksaan lanjutan di kantor Imigrasi. Pemeriksaannya ternyata hanya interview sekitar 5 menit, tentang tujuan ke Singapura dengan siapa dan sebagainya. Tapi antrinya yang lama sekali dan dilarang menggunakan handphone. Apa ya kira-kira yang membuat imigrasi Singapura begitu berhati-hati? Apa iya karena si sulung berwajah intelektual garis keras sehingga harus diperiksa sedemikian mendalam? Kejadian ini sempat mengecilkan hati, terutama karena kita sudah lapar dan tertahan hampir 2 jam di imigrasi.

Tetapi kekalutan saat memasuki Singapura terbayar ketika kita check-in di hotel Carlton. Hotel ini bagus sekali dan penerimaan saat check-in benar-benar rapih dan menyenangkan. Sangat terasa bedanya dengan hotel bintang 5 di Malaysia yang baru kita tinggalkan, padahal hotel Carlton hanya bintang 4. Kamar hotelnya juga bagus dan luas sekali, amenities dan linen-nya seperti masih baru dan bersih. Kita berlama-lama istirahat di kamar, baru kemudian mencari makan di Raffles City Mall yang ada di seberang hotel. Di depan hotel juga terdapat kompleks CHIJMES yang merupakan halaman gereja yang dijadikan kompleks restaurant eksklusif. Kali ini pilihan hotel yang terakhir dalam trip ini sungguh memuaskan.


Walau beberapa kali ke Singapura, namun kawasan sekitar hotel ini belum pernah kami datangi, jadi dengan berjalan kaki kita memutari kawasan ini dan ternyata tau-tau tiba di pasar Bugis yang sudah familiar. Memang lebih banyak bangunan yang bagus di sekitar hotel ini seperti National Library, Singapore Art Museum, Raffles Hotel yang bergaya kolonial. Sungguh kawasan yang menyenangkan....


Malam ini istirahat berkualitas, besok kita akan piknik ke Jurong Bird Park.. Lanjutan ceritanya ada di 2016 : JAN 2016 TRIP TAHUN BARU 2016 - MALAKA - KL - SINGAPURA, part 5 dari 5

@4t1d









2016 : JAN 2016 TRIP TAHUN BARU 2016 - MALAKA - KL - SINGAPURA, part 3 dari 5

2016 : JAN 2016 TRIP TAHUN BARU 2016 - MALAKA - KL - SINGAPURA, part 3 dari 5
TAHUN BARUAN DI KUALA LUMPUR, PESTA KEMBANG API DI KAMAR HOTEL SAJA...


Sarapan di Malaka di hotel Sterling menyenangkan dan enak rasanya. Walaupun ruang restoran-nya kecil dan terletak di lantai 2, namun karena tertata rapi, dan makanan yang disediakan walaupun sedikit, namun lengkap dan menarik. A good breakfast is always good to start a good day... it's the last day of the year, so enjooooy!


Dari Malaka ke Kuala Lumpur tidak terasa perjalanannya, karena di mobil sewaan kita tidur. Kita tiba di hotel Berjaya Time Square tepat pada saat check in, dan untuk hotel berbintang 5, saat check in di hotel ini agak kurang nyaman dari sisi penampilan staff-nya. Sangat berbeda dengan hotel dengan kelas yg sama yang ada di Jakarta maupun Singapore. Hotel yang terletak di Mall Berjaya Time Square yang merupakan salah satu mall terbesar di dunia dengan fasilitas taman bermain, theme park, bowling alley, archery, dan bioskop, sudah tampak tua dan kurang elegan. Terlebih lagi karena gedungnya berwarna coklat tua, besar dan kusam.


Kita memilih hotel ini karena terletak di area Bukit Bintang yang tersohor dengan mall-mall dan pusat perbelanjaan yang mewah. Hotel ini selain bagus review-nya juga ditengarai mudah akses-nya kemana-mana, dan betul mudah karena di sisi kiri hotel ada stasiun Monorel dan LRT yang cukup besar. Mall -nya sendiri amat ramai, namun tidak banyak branded store dan agak terlalu ramai, sehingga kesannya seperti Mall Mangga Dua di Jakarta. Yang menguntungkan ada food court yang sangat luas dan harganya cukup kompetitif, sehingga kita bisa cari makanan apapun yang kita suka. Bahkan saat makan malam, secara tak sengaja kita menemukan restoran jepang yang fancy dan enaaak sekali, namanya Tokyo Kitchen. We are so lucky menutup tahun dengan dinner yang enaaak....


Sesungguhnya kita sudah pernah tahun baruan di Malaysia di tengah lautan manusia di KLCC taman Suria di tempat pusat kembang api dinyalakan. Maka tahun ini kita sepakat untuk mencari suasana lain dan ingin ke Bukit Bintang yang katanya akan ramai juga dengan "perang busa" saat pergantian tahun. Namun setelah kita makan malam di restoran yang nikmat, perut kenyang dan badan capek, jadilah kita putuskan untuk tahun baruan di kamar hotel yang kebetulan menghadap ke Menara Petronas di mana di situ digelar pesta kembang api saat pergantian tahun.

Selain itu putra sulung kita mau nonton TV siaran langsung Tabligh Akbar dengan tajuk KL BERSHOLAWAT, dari Dataran Merdeka dipimpin ulama besar dari Indonesia, Habib Syeikh bin Abdul Qodir dari Solo. Bangganya luar biasa melihat jumlah jamaahnya ribuan orang.
Berbekal Pizza 2 loyang dan teh hangat manis buatan sendiri, kita lewati tahun 2015 dan menyongsong tahun yang baru dengan berpelukan di lantai 17 hotel Berjaya Time Square.. Subbhanallah... Alhamdulillah.


Selamat datang tahun yang baru. Semoga penuh berkah dan kebaikan bagi kita semua.

@4t1d

2016 : JAN 2016 TRIP TAHUN BARU 2016 - MALAKA - KL - SINGAPURA, part 2 dari 5

2016 : JAN 2016 TRIP TAHUN BARU 2016 - MALAKA - KL - SINGAPURA, part 2 dari 5
SEHARI DI MALAKA KOTA BUDAYA WARISAN DUNIA

Kita memilih kota Malaka sebagai tujuan pertama di trip kali ini karena jaraknya yang hanya 150-an km dari KLIA, bandara di mana kita mendarat dari Jakarta. Jadi dengan mobil bisa ditempuh dalam tempo 2 jam. Kota ini dikenal sebagai kota budaya dan dinobatkan sebagai World Heritage Town oleh UNESCO pada tahun 2008, jadi pastinya ada banyak hal menarik yang bisa dilihat di sini.

Ketibaan atau Arrival Lounge di KLIA yang bersih luas dan nyaman

Kita tiba di Bandara KLIA pk. 11:45 dan supir jemputan dari mobil sewaan sudah tiba dan kita langsung menuju Malaka. Biaya sewa Van KLIA ke Malaka adalah RM400. Bila naik bus dan masih harus jalan ke terminal membawa koper dan tidak diantar sampai di depan hotel, biayanya rata-rata RM21,9 per orang atau RM109. Bila tak mau repot sewa van adalah pilihan yang nyaman, namun bila budget terbatas, maka naik bus-pun amat mudah. Letak Malaka adalah di sebelah Selatan arah tenggara dari Kuala Lumpur. Perjalanan melalui highway lancar dan tidak ada macet sedikitpun. Namun ketika memasuki kota, mulai terasa jalan menyempit dan traffic agak padat.

Karena letak Malaka ini di Selatan Kuala Lumpur, bila merencanakan roadtrip dari Malaysia ke Singapura, seharusnya bukan ke Malaka dulu karena nanti saat akan ke Singapore dari Kuala Lumpur kita akan melewati kota ini lagi. Jadi agar lebih efisien dan tidak bolak-balik rutenya lebih baik Kuala Lumpur - Malaka - Johor Bahru - Singapura, atau sebaliknya. Ini apabila tidak ke negara bagian Malaysia lain-nya seperti Penang yang agak jauh di utara atau kota-kota lainnya.


Letak hotel kita, Hotel Sterling Boutique Hotel, agak di luar area berbangunan merah, tetapi masih sangat dekat dengan Sungai Melaka. Patokan ini penting karena hampir semua yang menarik di Malaka berpusat di tepi sungai ini, untuk menuju pusat kota hanya perlu 5 menit jalan kaki. Untuk berlibur di Malaka apabila hanya 1 hari, tidak perlu sewa mobil. Hampir semua tempat bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Orientasi arah juga tidak membingungkan karena saya berpatokan pada Sungai Malaka. Pusat budaya di sini adalah di area STADHUYST yang ditandai dengan bangunan tua berwarna merah. Di depan gedung tua yang katanya bekas pengadilan ini, terdapat area yang cukup luas dengan kolam air mancur. Area seperti ini di kota-kota lain dikenal sebagai alun-alun.

Sungai Malaka sebagai pusat nadi kota sejak jaman dulu hingga kini

Setelah makan siang di restoran India yang ada di persimpangan jalan utama dengan beralaskan daun pisang dan porsi yang luarbiasa besarnya, kita mulai perjalanan menyusuri pusat kota Malaka. Ohiya makan besar ber-5 di restoran India itu hanya RM71 atas sekitar 255ribu rupiah termasuk minum. Pemandangan kota di sekitar sungai indah dan bersih, ada beberapa pilihan museum tersebar di beberapa tempat, menyimpan sejarah percampuran budaya Portugis, Melayu, Cina, Inggris dan Belanda yang terasa kental di setiap sudut kota.


Tempat-tempat yang kami kunjungi dalam sekali putaran berjalan santai adalah Gedung Stadhuys, Christ Church, Victoria Fountain, St Paul's Hill yang ada di satu lokasi yang dikenal dengan nama Red Square, menyeberang sedikit ke arah utara kita menemui Maritime Museum, Kapal Tua yang seperti karam di tengah kota, Kincir Air besar dan lokasi Fort Malaka dengan meriam-meriam kuno-nya. Terus sedikit seharusnya kita naik ke menara Taming Sari untuk melihat seluruh kota dari ketinggian, tapi karena cuaca panas menyengat siang itu, kita memilih menaiki kapal untuk menyusuri Sungai Melaka dan melihat-lihat jajaran gedung, cafe, restaurant, hotel, yang berjejer sepanjang sungai yang bersih. Naik kapal ini biayanya cukup mahal RM170 untuk ber-5, jadi seorangnya harus mengeluarkan uang sekitar 125ribu rupiah.


Setelah mengarungi Sungai Melaka, kita menuju Jonker Walk yang terkenal dengan toko-toko dan restoran sepanjang jalan, kiri dan kanan. Suasananya ramai dan banyak turis antri membeli es cendol atau es apa saja untuk menyegarkan cuaca yang panas. Di sini kita disarankan untukk mencari makan, namun khawatir kehalalan-nya, kita kembali saja ke hotel. Untuk makan malam kita berjalan kaki ke Satay Celup A Famosa yang direkomendasikan di beberapa catatan perjalanan ke Malaka. Jaraknya ternyata dekat sekali dengan hotel. Restorannya kecil dan terbuka, sate-nya tidak dibakar, tetapi dicelup di kuah bumbu yang dimasak di tengah meja, seperti steamboat. Rasanya tidak istimewa dan tidak disediakan nasi, jadi kita makan banyaak sekali segala jenis bakso, dimsum, pangsit, somay dan segala rupa tusukan. Karena lapar sampai lupa diphoto.


Perjalanan sehari di Malaka berakhir sebelum tengah malam, di area hotel kami sudah sepi pada jam 10 malam, karena bukan area yang hidup di malam hari, namum konon di Jonker Walk yang kita lewati sore tadi, kehidupan malam baru terbit di sana. Kita lebih memilih tidur nikmat di kamar hotel yang nyaman dan luas, karena besok pagi kita akan melanjutkan trip ke Kuala Lumpur untuk tahun baruan.... yeaaay....

Lanjutan ceritanya di 2016 : JAN 2016 TRIP TAHUN BARU 2016 - MALAKA - KL - SINGAPURA, part 3 dari 5...

@4t1d




2016 : JAN 2016 TRIP TAHUN BARU 2016 - MALAKA - KL - SINGAPURA, part 1 dari 5

2016 : JAN 2016 TRIP TAHUN BARU 2016 - MALAKA - KL - SINGAPURA part 1 dari 5
TAHAP PERSIAPAN DAN PLANNING. TUKAR POIN GFF GARUDA MILES, TUKAR POIN AGODA UNTUK HOTEL, PESAN SEWAAN MOBIL DAN BERLIBUR KITA....

Menutup tahun dengan berlibur sekeluarga adalah "a perfect getaway" buat kami yang lumayan ketagihan jalan-jalan bersama keluarga ke tempat-tempat baru. Kesempatan berlibur adalah harta bagi jiwa, karena di setiap perjalanan begitu banyak pelajaran yang bisa kami petik dalam kebersamaan. Oleh karena itu, agar terjangkau dan bisa berangkat seluruh keluarga ber-5 kita memilih lokasi liburan di Malaysia dan Singapura. Yang kita lakukan adalah menukar POIN GARUDA MILES DARI GARUDA FREQUENT FLYERS dari kartu si Papi, hasil tabungan perjalanan dinas luar kota yang selalu menggunakan Garuda Indonesia. Makanya rajin-rajinlah mengumpulkan poin rewards, bahkan bukan hanya dari pembelian tiket, tapi juga dari penukaran rewards dari beberapa kartu kredit yang bisa dikonversikan ke Garuda Miles

sering-seringlah menambah jumlah poin di Garuda Miles dan cek di kalkulator miles yang ada pada website-nya

Perlu diingat, bahwa untuk penukaran Garuda Miles, tidak bisa sepenuhnya gratis, karena ada dana yang harus disiapkan untuk pajak, service charge dan airport handling atau apalah. Namun tetap saja, biaya ini jauh lebih murah daripada membeli tiket tanpa potongan Garuda Miles.

Sesungguhnya jumlah poin pada kartu GFF si papi cukup untuk 2 tiket perjalanan pulang pergi ke Australia sebagaimana pernah kita janjikan pada si bungsu, namun bila pilihan ke Australia, maka tidak bisa berangkat semua satu keluarga. Dengan Pertimbangan "tidak penting perginya kemana, tapi lebih penting pergi bersama" kita putuskan pergi ke Malaysia dan Singapura saja, dengan begitu semuanya bisa berangkat dan kita kali ini bisa memilih hotel-hotel yang tidak terlalu "budgeted" agar perjalanannya jadi lebih nikmat.

Setelah urusan tiket pulang pergi beres, kita susun itinerary dan tujuan akan kemana saja, sehingga bisa tentukan pemesanan hotel. Itinerary ini menentukan acara kita akan bagaimana di sana. Dari browsing dan pengalaman membandingkan tahun-baruan di Malaysia dan Singapore, akhirnya kita putuskan untuk melewati malam tahun baru di Kuala Lumpur di area Bukit Bintang, karena di pusat KLCC sudah pernah 5 tahun yang lalu. Jadi dari rencana utama itu kita putuskan tiba di Malaysia, kita langung ke Malaka, lalu kembali di Kuala Lumpur untuk tahun baru-an, lalu 1 hari di KL, ke tempat-tempat yang kita belum pernah datangi, termasuk menunaikan ibadah Sholat Jumat karena itu pas di hari Jumat, baru besoknya kita berangkat ke Singapura untuk 2 malam dan nanti kembali ke Jakarta melalui Singapura.

"pilihan hotel di masing-masing kota, thanks to poin rewards nya Agoda. Diskonnya berasa"

Hotel kita pesan melalui AGODA, sekalian menggunakan POIN REWARDS AGODA yang sudah kita kumpulkan sepanjang tahun. Dengan begitu dengan rute Malaka 1 malam - Kuala Lumpur 2 malam - Singapura 2 malam, kita bisa membayar sebagian dengan poin, dan biayanya turun sampai hampir 1.5jt untuk penginapan. Hotel yang kita pilih di Malaka adalah The Sterling Boutique Hotel, di Kuala Lumpur kita pilih Berjaya Time Square dengan memilih kamar apartment-nya, dan di Singapura kita akan menginap di Carlton Hotel, yang merupakan sponsor hotel acara kesayanganku Masterchef Asia... Tips memesan hotel, jangan ragu untuk sign-in ke dalam aplikasi-nya untuk mendapatkan poin rewards.


Nah, selanjutnya yang harus masuk dalam perencanaan adalah transportasi darat. Mau naik apa dan kemana. Dengan perjalanan 6 hari 5 malam, masing-masing dari kita membawa 1 koper tanggung yang bisa masuk kabin. Namun ada 1 koper yang ukurannya medium, jadi akhirnya semua koper akan masuk ke bagasi. Dengan jumlah koper 4, 1 ransel dan 3 tas tangan untuk 5 orang, maka diputuskan untuk tidak naik bus, tapi menyewa Van. Termasuk untuk nanti perjalanan darat dari Malaysia ke Singapura, juga menyewa Van. Untuk persewaan ini karena tidak ada pengalaman, dan kontak dari supir yang dulu pernah kita pakai tahun 3 tahun yg lalu sudah tidak ada, kita mengandalkan nomor-nomor kontak yang kita dapatkan dari browsing di internet. Agak riskan karena tidak kenal dan tidak tahu jenis mobil yang akan digunakan, tetapi sampai saat terakhir tidak ada pilihan lain, kecuali mempercayai komen-komen yang kita baca di testimoni dari pengguna jasa sewa van.

Dari membandingkan harga dan profesionalitas dalam merespons email kami, akhirnya kita memilih 2 supplier, yaitu 1 dari perusahaan di Malaysia yang kita kirimkan email secara random untuk keperluan kendaraan ke Malaka dan kembali ke KL, dan 1 lagi melalui Jelajah Hemat, perusahaan travel di Jakarta untuk perjalan dari Malasia ke Singapura, pemilihan yang lebih hati-hati karena ini menyeberang border imigrasi 2 negara. Sewa dari supplier yang ini harganya lebih mahal dari penawaran yang lain, dan harus bayar DP ke account BCA di Jakarta. Selisih harganya lebih mahal 200RM yang artinya lebih mahal sekitar 700ribuan, tapi kita diyakinkan dengan dikirimi photo mobil yang akan kita pakai.



Kunci sukses perjalanan ada di planning. Maka setelah planning beres semua, kita masih punya 2 bulan waktu sebelum hari H-nya. Lanjutan ceritanya di 2016 : JAN 2016 TRIP TAHUN BARU 2016 - MALAKA - KL - SINGAPURA, part 2 dari 5...

see you soon and leave comment please...


@4t1d




2015 : DES 2015 MENUTUP TAHUN DENGAN PENUH SYUKUR

2015 : DES 2015 MENUTUP TAHUN DENGAN PENUH SYUKUR

Ketika mendekati akhir tahun dan me-review hari-hari yang telah dilalui, dan juga dalam rangka menyambut tahun yang baru dengan semangat, akhir tahun ini kita melakukan check up dan terapi ozone untuk kesehatan. Ini terapi coba-coba berdasarkan cerita dari beberapa teman yang merasakan manfaat dan enaknya melakukan terapi ini. Kunjungan kami ke klinik Terapi Ozone di jalan Hanglekir dekat Senayan City juga kebetulan selagi lewat, setelah selesai mengambil hasil cek darah di laboratorium Prodia di Kebayoran. Dari penjelasan dokter yang bertugas, kita percaya penambahan Ozone pada darah pasti lebih baik daripada yang tidak.

Prosesnya lumayan mengerikan, terutama untuk yang takut dengan jarum suntik. Karena darah dikeluarkan melalui lengan satu, dimasukkan ke dalam mesin sebesar lemari, lalu dimasukan lagi melalui lengan yang satu lagi. Jadi selama proses 1 jam itu, darah yang ada ditubuh kita diputar di luar tubuh. Melihatnya cukup membuat saya merinding. Namun dengan tekad kuat terapi tetap dilaksanakan.


Setelah terapi kita diberikan bonus semacam vitamin C dosis tinggi yang dilarutkan dalam air minum. Perasaan pertama setelah terapi ini adalah memang terasa lebih ringan, dan yang pasti pada jam seharusnya kita istirahat, badan benar-benar minta istirahat dan tidur menjadi lebih lelap. Selain itu tidak dirasakan perubahan yang signifikan.

Selain kegiatan menjaga kesehatan tersebut, pada akhir tahun saya kebetulan mendapat penawaran diskon membuat Calendar custom. Sudah 5 tahun ini saya selalu membuat photobook yang berisi kompilasi photo-photo yang kita ambil pada tahun berjalan untuk di dokumentasikan menjadi photobook. Photobook ini dibuat dengan aplikasi dari SNAPYPHOTOBOOK.COM yang aplikasinya tersedia gratis dan cara pembuatan-nya sangat mudah, tergantung pada kreativitas yang membuat album. Biaya pembuatan photobook ini di tahun 2010 ketika saya mulai membuatnya masih murah sekitar 200-300 ribu. Namun tahun ini harganya untuk 1 buku 60 halamam sudah 820 ribu. Oleh karena biayanya yang mahal, dan kita mesti rajin memilah-milah photo yang akan ditampilkan mewakili peristiwa-peristiwa yang kita alami di tahun itu, maka pembuatannya benar-benar hanya setahun sekali.

photobook tahunan atau album photo tahunan yang dibuat dengan aplikasi dari snapyphotobook.com, warna dan desain unlimited...

Baru saya sadari kompilasi photobook itu selain dibuat photobook yang hanya dilihat sesekali, bisa juga dibuat kalender meja, yang setiap bulan pasti kita lihat, ketika membalik halaman per bulan, bahkan bisa sewaktu-waktu kita lihat karena bentuknya lebih kecil dan diletakkan di meja kerja. Kebetulan harganya yang biasanya 90rb, sedang di diskon menjadi 45rb saja. langsung deh disusun, sekaligus untuk diberikan sebagai kado untuk ulang tahun si Papi Januari nanti.


bye-bye 2015, and welcome 2016....


@4t1d


2015 : NOV 2015 MEMBUAT PASPOR MUDAH SEKALI SEKARANG

2015 : NOV 2015 MUDAHNYA MEMBUAT PASPOR SEKARANG

Setelah pontang-panting selama tahun 2015 dengan berbagai peristiwa suka dan duka, akhir tahun ini kami merencanakan liburan sekeluarga. Tujuannya Singapura dan Malaysia, dengan alasan lebih terjangkau. Namun ternyata paspor anak-anak akan expiry bulan Juni 2016. Sebetulnya untuk keberangkatan Desember 2015 paspornya masih berlaku, namun untuk pulangnya sudah Januari 2016 dan ini akan merepotkan bila bermasalah di imigrasi luar negeri. Jadi saya harus segera mengurus paspor anak-anak.

Apakah memperpanjang paspor lebih ribet dari membuat baru? ternyata perpanjangan paspor prosesnya hampir sama dengan pembuatan paspor baru. Yang membedakan hanya untuk perpanjangan harus menyertakan paspor yang lama. Sedangkan syarat-syarat lain sama persis, yaitu KK, KTP bila sudah ada, Akte Lahir atau Ijasah, dan untuk anak tambahan surat pernyataan orang tua, yang bisa dibeli di koperasi Imigrasi. Semua surat harus asli dan sudah difotokopi ukuran A4, termasuk KTP juga ukuran A4, artinya tidak perlu dipotong jadi seukuran KTP. Hal ini diperlukan untuk memudahkan proses scanning nantinya.

Lalu apakah lebih simple mendaftar online atau langsung? ternyata mendaftar online bedanya hanya dari nomer urutan panggil, sementara semua persyaratan yang harus disiapkan sama, walaupun sudah di scan secara online. Tentunya yang mendaftar online mendapatkan nomer urut panggil yang relatif lebih cepat, karena selain praktis, juga karena jumlah pendaftar online biasanya lebih sedikit dari pada yang mengantri. Nah kebetulan pada hari-hari pengurusan ini di rumah saya internetnya sedang mengalami masalah dengan jaringan lemot dan byar-pet. Jadi saya putuskan untuk datang langsung.

Saya tiba di kantor Imigrasi Mampang pukul 7:30 dan antrian sudah mengular sampai ke belakang gedung. Namun saya tetap percaya diri mengantri, karena masih pagi dan quota per-hari katanya ada 200 nama, jadi walaupun jumlah orang di depan saya banyak, namun saya perkirakan masih dibawah 100 orang. Ketika pintu kantor di buka tepat jam 8, kita mendapat nomer urut pengambilan formulir. Nah saat itu saya sadar ternyata metode pengurusannya sudah berbeda dengan masa 5 tahun yang lalu, dimana formulir bisa di bawa pulang. Ternyata pengambilan formulir hari itu, berarti pengurusan akan tuntas hari itu juga. Dengan begitu, artinya pemohon harus antri sendiri mengambil formulir. Pengaturan ini tentunya baik untuk menghindari calo, tapi repot juga untuk anak-anak yang bersekolah dan memang belum bisa mengurus sendiri.

Akhirnya dengan berkelit dan menunjukkan KK dan KTP saya minta dispensasi bahwa saya bukan calo tapi bener ibu dari anak-anak yang akan memperpanjang paspor. Untungnya petugas, setelah menilik nama saya sesuai KK benar-benar ibu dari anak-anak ini, dan dengan meminta persetujuan dari atasannya di pinggir antrian tersebut, saya diberikan 3 buah formulir asal anak-anak benar-benar nanti sekitar 2 jam lagi sudah tiba di sini. Berhubung itu hari Senin, saya bilang anak saya harus ikut upacara bendera dulu, tapi supir sudah tunggu di sekolah, sehabis upacara langsung berangkat ke sini. Padahal setelah mendapat formulir baru saya telpon wali kelas anak-anak masing-masing dan minta ijin untuk keluar kelas pada pukul 10:00.

Setelah formulir saya isi dan rapihkan untuk masing-masing anak, satu per satu anak saya datang dari sekolah yang berbeda-beda. Yang terbesar naik taxi, yang tengah saya pesankan gojek, dan yg bontot dijemput oleh supir. Setelah berkumpul, anak-anak sempat makan dulu di warung yang banyak terdapat di samping kantor imigrasi dan mengantri sekitar 10 menit, sampai dengan nomernya dipanggil.

Pemanggilan ke meja yang berbaris rapih berjejer dan kelihatan dari ruang tunggu tersebut adalah untuk interview sedikit, photo passpor dan pengambilan sidik jari. Semuanya dilakukan di satu meja saja. Seharusnya untuk photo paspor tidak boleh pakai baju putih, namun karena anak-anak dari sekolah saya tidak siap membawa baju ganti, namun ternyata tidak dipermasalahkan oleh petugas. Dan setelah masing-masing anak usai, kertas tanda terima berkas formulir saya kumpulkan dan paspor akan selesai 3 hari setelah melakukan pembayaran di bank BNI.

Paspor Indonesia desain baru, warna hijau tosca bukan lagi hijau gelap seperti sebelumnya

Saya mengambil sendiri paspor yang sudah jadi pada hari Senin minggu depannya, dan pengambilan baru dilakukan pada pukul 13. Seharusnya paspor diambil hari Kamis namun untuk menghindari kecewa, saya berikan spare 2 hari lewat dari tenggatnya. Ternyata untuk pengambilan ini saya sama sekali tidak mengantri dan proses-nya cepat sekali. Wah benar-benar luar biasa perbaikan yang dilakukan oleh kantor Imigrasi dibandingkan pengalaman pembuatan paspor 4-5 tahun yang lalu. Bangga ada instansi yang benar-benar sudah berbenah diri.



@4t1d

2015 : NOV 2015 TRIP KE KAMPUNG INGGRIS UNTUK KELAS 8

2015 : NOV 2015 TRIP KE KAMPUNG INGGRIS UNTUK KELAS 8 atau ECOP (ENGLISH CAMP OF PARE)

Sebuah kegiatan dari sekolah menginapkan murid-murid kelas 8 di sebuah kampung di Pare, Kediri yang dikenal dengan nama KAMPUNG INGGRIS, selama 2 minggu, dimana dalam kesehariannya di seluruh desa itu menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantarnya.

Anak-anak berumur tanggung, 12-13 tahunan, naik kereta api Gajayana dari stasiun Gambir Jakarta jam 17:45 dan akan tiba di Kediri pukul 06.10 pagi. Rombongan terdiri dari hampir 60 anak didampingi oleh 5-8 guru. Mereka tinggal di rumah penduduk yang sudah diubah menjadi semacam mess dengan fasilitas kamar tidur, ruang makan, ruang berkumpul dan area sholat. Tidurnya di kasur yang diletakkan di lantai, jadi bukan seperti hotel. Tiap kamar dihuni oleh 4 anak dan dipisahkan rumah untuk anak putra dan putri. Dengan demikian anak-anak diajar mandiri dan hidup sederhana. Namun makan dan kebutuhan harian disediakan seperti layaknya di rumah.


Selain acara belajar dan praktik bahasa Inggris setiap saat, anak juga diajari untuk meningkatkan ibadah dengan sholat Tahajud dan sholat lima waktu, menjaga kedisiplinan dan kesopanan, serta yang terpenting diajar untuk mandiri dan saling membantu. Terbukti dengan diadakannya kegiatan sosial berupa kerja bakti dan sumbangan AlQuran untuk kepentingan musholla di sana.

Keberanian anak-anak juga ditumbuhkan dengan kewajiban mereka membuat pertunjukan seni pada saat penutupan acara. Anakku, Tito terlibat dalam drama yang lucu yang cerita dan lakunya diciptakan oleh mereka sendiri.Selain itu kegiatan jalan-jalan dan hiburan diadakan juga berupa pertandingan olahraga, kunjungan dan jalan-jalan ke taman hiburan Jatim Park. Anakku senang sekali mengikuti kegiatan ini, dan alhamdulillah sehat dan kuat mengikuti seluruh kegiatan dengan bersemangat. Luar biasa....


@4t1d



2015 : OKT 2015 ARISAN PENJALIN TALI SILATURAHMI

OKT 2015 : ARISAN KELUARGA DIADAKAN DI RUMAH, BERKAH SILATURAHMI...

Kumpul Arisan untuk keluarga besar Ibunda dari Dungus Madiun, berlangsung sebulan sekali untuk beberapa keluarga dan kerabat yang tersebar di Jakarta. Pesertanya sekitar 30 orang dengan pasangan masing-masing, diperkirakan yang hadir bisa sebanyak 50 orang. Namun karena sebagian besar anggota arisan adalah keluarga yang jarang bertemu, maka persiapan untuk Arisan ini selalu menjadi spesial.

Untungnya untuk keperluan ini biasanya memang menggelar karpet di lantai, sehingga kita tidak mesti menyewa kursi, karena bila menggunakan kursi maka kita tidak punya cukup di rumah, dan ruangan-pun bisa jadi menjadi sempit. Untuk makanan, karena kita selalu menghindari keruwetan, kita memesan ayam bakar siap saji untuk lauk utama, dan kita hanya perlu menyiapkan pelengkap-nya saja seperti Asinan, Kerupuk, Sop Bakso, dan Sayur Tumis Pare.


Untuk penyegar kita siapkan Es Kelapa Cincau dan Es Sirup, serta buah-buahan potong dan mpek-mpek Palembang. Namun karena kurang informasi, ternyata biasanya diperlukan kue-kue dalam kotak untuk dibawa pulang peserta Arisan. Jadilah pagi sebelum tamu datang, kita membeli kue-kue untuk dimasukkan dalam kotak. Rupanya arisan yang sederhana tidak pernah sederhana dalam penyajiannya. Berkahnya silaturami.....


@4t1d





2015 : AGS 2015 PERSAUDARAAN, ADA SUKA DAN DUKA

2015 : AGS 2015 WEDDING SEPUPU JUSUP CLAN CERIA & RUMAH PERTAMA KITA TERJUAL

Pernikahan selalu mengumpulkan keluarga dalam suasana ceria yang menyenangkan. 29 Agustus 2015 pernikahan sepupu ku Angel Jusup, putri bungsu dari Opa Frans, adik mamaku yang baru meninggal Desember 2014 lalu. Berdekatan saat meninggalnya dengan papa-ku di bulan Februari. Jadi dari kumpul-kumpul keluarga di awal tahun dengan duka, menjelang akhir tahun kita kumpul-kumpul lagi dalam suasana suka. Suka dan Duka memang silih berganti hadir dalam kehidupan kita. Namun hidup memang berjalan terus, dan apapun peristiwa-nya, berada bersama keluarga besar rasanya sungguh menyenangkan dan membuat kita merasa berakar kuat dalam persaudaraan.


Akhir bulan Agustus ini juga ada kejadian besar dalam rangka persaudaraan... Rumah pertama kita di Pondok Cabe dijual murah kepada sepasang pasangan muda bernas baik, yang seusia dengan jaman perjuangan dulu ketika kita membeli rumah itu di tahun 1996. Sejak dibelinya hingga saat dijual, kita tidak pernah tinggal di rumah ini. Malah rumah mungil kita ini telah berulang-kali dipinjamkan kepada 3 pasangan yang membutuhkan rumah. Jadi usianya berjodoh dengan kita sudah usai di bulan ini. Dan hasil penjualan rumah ini juga kita peruntukkan untuk pasangan perjuangan yang membutuhkannya. Berkah luar biasa si rumah mungil ini...


Dari sini kita belajar, bahwa Allah SWT sudah demikian baiknya mengatur jodoh dan rejeki.. maka nikmat mana lagi yang kau dustakan...
Fabiayyi aalaa'i Robbikumaa tukadz dzibaan.....

Ya Allah jadikanlah semua rejeki yang Kau berikan dan amal ibadah kami yang masih penuh kekurangan ini, sebagai penghias kehidupan kami kelak... Aamiin YRA

@4t1d

2015 : AGS 2015 TRIP 30 TAHUN PERSAHABATAN DARI SMA TARAKANITA 1

2015 : AGS 2015 TRIP 30 TAHUN PERSAHABATAN DARI SMA TARAKANITA 1
PERJALANAN MENGUNJUNGI PARA SUSTER EX KEPALA SEKOLAH DAN GURU SAAT SMA 30 TAHUN LALU...

Siapa yang tidak suka jalan-jalan dengan teman-teman jaman SMA dahulu, dalam rombongan besar, ke kota yang penuh cerita.. dalam rangka kunjungan cinta pada ex Kepala Sekolah dan Suster-suster yang pernah menjadi guru dan pembimbing kami saat masih gadis-gadis bau kencur dahulu....?

Saat kini, para gadis tadi telah menjadi ibu-ibu menjelang setengah abad. Kini waktunya kami meluangkan waktu menengok dan berdoa bersama para "pembentuk" kami, yang telah menjadikan kami ibu-ibu yang selalu ceria dan perkasa dalam melintasi kehidupan ini. Demikianlah kredo dalam hati yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang pernah bersekolah di sekolah putri semua... sebuah perasaan langka yang hanya bisa dijiwai oleh mereka yang pernah ada disana.

Maka ketika trip ini dirancang sejak jauh hari, saya sudah niatkan untuk ikut dan menikmati setiap detik waktunya. Lagi pula keberangkatan kita ber-sama-sama dengan flight Batik Air menuju Jogja sudah dimulai pagi hari dengan ceria. Setiap acara dari waktu dan dress code sudah ditentukan, sehingga semuanya kompak dan menyenangkan.

saat berangkat dari Bandara Soetta dan tiba di Adi Sutjipto, ceria dengan dress code atas putih

Sesungguhnya rangkaian acara utama-nya selain tentu saja "kuliner" makan enak di tempat-tempat yang menyenangkan, adalah mengunjungi panti sepuh untuk para suster yang pernah bersama kami dulu, Suster Franceline CB di Panti Rapih biara st Anna, dan Sr Marietta di panti asuhan Ganjuran. Kunjungan kami ternyata bukan hanya membahagiakan mereka tapi rasanya lebih banyak membahagiakan kami yang boleh dikasih umur dan rejeki untuk sampai di tempat ini dan menjadi penghibur bagi para suster sepuh.

wisata kuliner sejak tiba sampai pulang : Gudeg Yu Djum, Resto Abhayagiri, Soto Kadipiro, Pendopo Dalem, Ayam Goreng Bu Tini... lengkap

Setelah berkunjung ke Panti dan bertemu dengan suster-suter ini, perjalanan hiburan seperti mengunjungi sendratari Ramayana di Prambanan, makan sore di restoran fancy yang luas memandang matahari terbenam di Restoran Abhayagiri, makan malam di kepatihan restoran Pendopo Dalem, terasa riang dan ringan, karena hati telah penuh luber cinta kasih sebelumnya.

mengunjungi Sr Franceline dan Sr Marietta

Perjalanan 3 hari 2 malam ke kota Jogjakarta yang indah, menikmati hotel yg nyaman di 101 Tugu, dan bersenda-gurau ceria setiap hari. Menyenangkan.
Terima kasih teman-temanku terkasih yang merencanakan perjalanan ini, mengurusnya sepenuh hati dan berbagi kebahagiaan bersama.
I love you girls... Viva Tar!

@4t1d

2015 : SEP 2015 BACK TO SCHOOL, BACK TO CAMPUS

2015 : SEP 2015 BACK TO SCHOOL, BACK TO CAMPUS


Ketika waktu terus berjalan, dan kenangan ke masa lalu membuat kita terus bersyukur atas apa yang kita miliki sekarang, membuat acara temu kangen, reuni dan kembali ke kampus menjadi sesuatu yang sangat kita hargai.

Bulan September di SMP Pangudi Luhur berlangsung lustrum 50 tahun. Aku, kakak beradik 4 bersaudara semua mengeyam pendidikan menengah, ketika berangkat jadi 'anak baru gede' di sekolah ini di jl. H Nawi, Jakarta Selatan. Kini bentuk sekolahnya sudah jauh berubah, namun suasana reuninya sungguh hidup dan tidak menyesal hadir di sini walau hanya sebentar, karena harus pergi ke acara Halal Bihalal kantor Papi di Pondok Labu. Untung lokasi ke-dua acara ini masih di daerah yang berdekatan jadi kedua acara bisa aku datangi.


Selain di SMP, di SMA juga merayakan 50 tahun usia KORPS PUTRI TARAKANITA, drum band kebanggaanku yang telah juga membentuk aku menjadi pribadi yang disiplin, berani dan juga kreatif. Kecintaanku kepada korps ini juga wujud terima kasih ku pada kedua orang-tuaku yang begitu bangga dulu mengantar aku menjadi salah satu anggotanya menjuarai turnamen GPMB yang bergengsi berkali-kali... walau dengan pengorbanan peluh dan tenaga yang luar biasa.


Sementara itu, juga dari sekian puluh tahun silam si Papi dipanggil ke Kampus-nya untuk berbakti memberikan "Kuliah Perdana" pada penerimaan mahasiswa baru di kampus-nya, Universitas Darma Persada. Sungguh kehormatan yang luar biasa, sebagai alumnus yang telah "sukses" tumbuh kembang di dunia bisnis. Bangga dan terharu, campur aduk mengiringi hari yang berbahagia ini...


@4t1d

2015 : AGS 2015 RAMADHAN CERIA DAN DUKA MENDALAM DATANG MENYUSUL

AGUSTUS 2015 : SIAPA YANG TAHU RENCANA ALLAH SWT, SIAPA YANG SANGKA INI RAMADHAN TERAKHIR BERSAMA KEPONAKAN TERSAYANG....

Open House Ramadhan 2015 berlangsung di rumah dengan lancar dan membahagiakan... Saudara-saudara datang begitu kita usai menunaikan ibadah Sholat Ied bersama-sama dan menuntaskan rangkaian sungkeman dengan Ibunda di rumah kakak tertua dengan kusyu.

Alhamdulillah kita berhasil menjamu tamu yang datang dan betah bermain air dengan ceria di rumah kita.... rasa bahagia penuh di hati. Terima kasih yaa untuk semua yang meringankan langkah sampai di rumah kami dan mencicipi hidangan yang sudah kami masak. Terima kasih juga untuk Oma Anna dan Opa Riri yang bawa Rawon satu panci komplit dengan telur asin dan kerupuk-nya. luar biasa.... lalu Opa dan Oma ikut njebur di kolam dengan cucu-cucunya... menyenangkan.





Namun setelah keceriaan yang memenuhi hati ini, dan sedikit pegal-pegal di badan, tepat seminggu setelah lebaran, ketika Kakak perempuan kita, mbak Ari sedang menginap di rumah untuk menemani Ibunda yang ditinggal kakak tertua mudik, kita dikabari putranya Mas Bagus, Satria Bagus Pamungkas tiba-tiba pingsan saat mengambil air wudhu di rumah temannya Chikyta. Sejak di bawa ke RS Haji, disusul oleh papanya, Mas Kharis, lalu disusul oleh mamanya, Mba Ari dari rumah kita dengan diantar oleh supir kita, yang kebetulan sudah masuk dari libur Lebaran, dan lalu disusul oleh si Papi dan anakku Mas Koko ke RS Haji dan kita urus kepindahannya ke ICU RS Fatmawati, Mas Bagus terus tidak sadarkan diri dan menyisakan 10 hari untuk kita semua benar-benar merelakan panggilan sang Khalik atas jiwanya.... ya Allah SWT kuatkanlah kami untuk percaya atas takdirMu... Aamin YRA.

Kenangan terakhir berfoto dengan almarhum, setelah Lebaran menyambut Om sekeluarga dari Bogor di rumah kami, 19 Juli 2015

Seluruh rangkaian kejadian menjelang meninggalnya Mas Bagus, Kami om dan tante-nya, juga adik-adik sepupunya terlibat sangat intens, baik dalam evakuasinya, penempatan di ruang ICU-nya, Konsultasi dengan dokter-dokternya, sampai menjadi saksi di Rumah Sakit ketika Mas Bagus berangkat menemui Allah SWT di Surga. Insya Allah mas, kita pasti bertemu lagi atas ijin Allah SWT kelak suatu hari. Terima kasih atas pelajaran berharga yang kamu tinggalkan untuk kami, untuk lebih menghargai waktu yang diberikan Allah SWT, menghargai umur, agak kami bisa mengisinya dengan lebih baik lagi setiap detiknya. Terima kasih Mas... Tenang ya di sana... Khusnul Khotimah telah kau raih... dan titip salam untuk Almarhum Bapak, Papa dan Mamanya Tante, dan semua saudara-saudara kaum Muslimin yang beriman..


@4t1d

2015 : JUL 2015 - LIFE GOES ON, RAMADHAN 1436 H. Persiapan Open House Lebaran dengan Asyik

JUN JUL 2015 - LIFE GOES ON, RAMADHAN 1436H.
Bulan berganti, waktu berjalan, dan hidup berlanjut...

Bulan Juni, diisi dengan kesibukan Wisuda putra tengahku dari SMP Islam Al Azhar Kemandoran... tidak terasa, tau-tau aja si Tengah sudah siap jadi anak SMA.
Wisudanya hanya dihadiri aku sendiri, karena papinya tugas event di Surabaya... Papi mulai sering lagi dinas luar kota lagi, berkah menjelang Ramadhan pekerjaannya ramai.


Setelah keriuhan wisuda berakhir, anakku langsung tour perpisahan ke Malang dan Bromo, naik pesawat turun di Malang. Alhamdulillah semoga pengalaman perjalanan luar kotanya yang cukup jauh memberikan pelajaran berharga buat dia. Sekembalinya dari Malang, pas disaat hari pertama bulan Ramadhan... alhamdulillah kita memasuki Ramadhan dengan hati riang dan bahagia. Setiap hari kita buka bersama, tidak satu kalipun aku buka puasa tidak bersama anak-anak. Tidak ada kewajiban ikut undangan bukber di sana sini. Karena di bulan ini lah aku merasa, Allah benar-benar memberikan kesempatan untuk saling mendekatkan diri, meningkatkan ibadah bersama-sama dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Di akhir bulan Ramadhan, kita sepakati bahwa hari Lebaran pertama kita akan open house dan mengundang saudara-saudara datang ke rumah, sedangkan keluarga yang lain setelah sholat Ied usai, baru akan berangkat mudik ke Jawa. Untuk keluarga kita mudik sudah tidak menjadi option. Walaupun di rumah tidak ada pembantu karena pulang kampung, tapi berlibur ataupun mudik tidak lagi kita lakukan. Begitu banyak yang bisa kita lakukan di Jakarta bersama-sama.

Persiapan untuk open house, adalah mempersiapkan menu, perangkat makan dan kerapihan rumah, serta belanja materi untuk hidangan. Semuanya harus kita lakukan sendiri, mandiri tanpa bantuan pembantu, sehingga beberapa trik dan persiapan harus dilakukan secara cermat. Yang bisa dilakukan jauh hari, saat pembantu masih ada adalah persiapan rumah dan perangkat makan, diturunkan dari gudang, dibersihkan dan disusun di meja persiapan agar mudah dijangkau ketika menjelang harinya. Kita menyiapkan makanan untuk 100 tamu, dan hanya ada kita berdua yg masak dan 3 anak yg membantu. Ini sudah bukan pertama kali kita mempersiapkan open house, jadi semestinya rumus-nya sudah dapat.

Menunya seperti biasa Lontong dan ketupat, dengan lauk Opor Ayam Kampung, Tetelan Sambel Cabe Ijo, Rendang Daging, Belado Daging, Acar timun putih, dan Sop Bakso. Ayam Kampung, Ketupat dan Lontong sudah di pesan dari seminggu sebelum lebaran. H-3 kembali ke pasar untuk beli bumbu racik, santan, bawang goreng, emping dan krupuk. H-1 ke pasar lagi untuk mengambil pesanan ayam, ketupat, lontong dan baru belanja bahan-2 sayur mayur-nya seperti Timun, Daun Bawang Seledri, cabai hijau, serta membeli buah-buahan. jadi untuk persiapan masak ini ada 3 kali kunjungan ke pasar, dan setiap kali pulang pasar, materi yang bisa di-siang-i atau dipersiapkan langsung dikerjakan, sehingga pekerjaan tidak menumpuk. Sungguh sebuah orkestrasi yang menyenangkan menyiapkan hidangan lebaran secara mandiri. Jangan takut untuk salah dan enjoooy the process....