NOVEMBER TO DESEMBER 2012 BEKERJA KERAS, LALU LIBUR TAHUN BARU KE HONGKONG MACAU PART 02


1 Jan 2013

A BRAND NEW YEAR, A BRAND NEW DAY DI HONGKONG, CITY OF WONDER….

Senang sekali bangun pagi di dinginnya cuaca Hongkong, santai-santai sembari nonton TV liputan tahun baruan di tengah kota yang semalam kita lewati. Tidak terlalu menyesal, karena hari ini kita jadwalkan untuk check out dan pindah ke Macau. Another excitement, ngasih liat mas Dwi salah satu kota paling indah di Asia. Kita ke terminal Ferry naik taxi, karena kopernya sudah beranak jadi dua. Sempat makan siang di Mall Shun Tak Centre tempat Ferry terminal berada sebelum kita naik Ferry Turbo Jet, dan jam 1 kita sudah tiba di Macau. Karena kita booking hotel di Galaxy Hotel, maka kita tinggal naik shuttle bus milik Galaxy. Sebentar saja kita sudah sampai di salah satu hotel termegah di Macau, letaknya berseberangan dengan Venetian Macau, dan menurut aku karena dari segi pembuatan hotel ini lebih baru dari Venetian, jadi segala sesuatunya lebih enak daripada di Venetian. Kamar kita connecting dan amat sangat luas. Terlebih bila dibandingkan dengan kamar hotel kita di Hongkong. Hotel yang sungguh menyenangkan. Sayangnya udara sangat dingin di Macau jadi kita tidak menikmati fasilitas kolam-renangnya yang konon spektakuler pula.


Jadwal hari ini di Macau adalah menonton show THE HOUSE OF DANCING WATER di COD (City of Dream). Referensi dari semua orang bahwa show ini HARUS ditonton ternyata terbukti benar. Show-nya indah dan menakjubkan. Bahkan lebih indah dari ZAIA yang tahun lalu telah kita tonton. Kebetulan kita membeli tiket di row depan yang dekat dengan panggung yang berupa kolam renang yang besar sekali yang dengan teknik hidrolik bisa berubah menjadi panggung solid yang keren. Tata lampu dan akrobat yang luar biasa memenuhi pertunjukan dan berkali-kali kita kecipratan air. Fun, really really fun…

penonton baris depan diberikan handuk merah menahan cipratan air


Malamnya kita akrobat di lantai kasino di Galaxy yang suasananya lebih terang dan nyaman daripada di Venetian. Enaknya kalau pergi dua keluarga, anak- anak bisa asyik sendiri dan ditinggal di kamar.

2 Jan 2013

Hari ini waktunya untuk explore Macau dengan anak-anak. Tujuannya cari makan enak dan lalu turun ke kota, ke Senado Square untuk melihat icon kota Macau, yaitu the Ruin of St Paul. Hari ini a must-nya adalah mengunjungi restoran serba susu yang direkomendasi di banyak website jalan-jalan di Macau. Egg tart dan dendeng sudah kita coba perjalanan lalu kan!. Selain itu kita juga mau makan di restaurant Fernandos yang pada kesempatan lalu belum sempat kita kunjungi. Ternyata letak restoran ini sungguh jauh di ujung selatan pulau, naik taxi-pun supir taxi-nya enggan, karena dari sana tidak ada penumpang. Kita kecele, sudah naik taxi jauh-jauh, ternyata restoran ini tutup dan baru buka jam 2 siang. Wah kurang informasi… tapi tetap membahagiakan karena letak restaurant ini di pinggir pantai. Ayo foto-foto…


Kita kembali ke kota naik bus kota, karena tidak ada taxi dari pinggir pantai yang sepi itu. Supir bus-pun tidak bisa berbahasa Inggris, sehingga kita sempat lama menunggu karena tidak bisa berkomunikasi. Sesampainya di pusat kota, kita turun bus dan langsung masuk ke restaurant pertama yang kita jumpai karena sudah lapar. Ternyata kita beruntung sekali, restaurant ala portugis ini ternyata menyajikan masakan yang enaaak sekali. Lokasi-nya juga menyenangkan, letaknya di lantai 2 memandang langsung ke alun-alun Senado Square. Tetapi a little bit like fine-dining, karena makanannya agak mahal. Kita makan ber-6 sampai HKD 1200. Setelah kenyang, kita berjalan kaki menuju puing gereja St Paul yang terkenal, sembari shopping kanan kiri, jajan es-krim, dan beli oleh-oleh dendeng dan kue kacang.


Sembari jalan menuju pemberhentian shuttle bus untuk kembali ke area Cotai, letak hotel Galaxy berada, kita masih mencari restaurant serba susu yang terkenal itu di tengah kota. Bentuknya lebih seperti kedai yang sempit, di depannya ada kulkas showcase besar dan hampir menutupi pintu masuk, berisi mangkok-mangkok pudding susu. Begitu kita pesan ternyata pudding susu ini ada yang disajikan panas ada pula yang dingin seperti es krim, dengan tambahan ketan hitam, kacang merah, dan lain-lain. Aku tidak begitu tertarik karena tidak suka susu. Tapi rupanya pudding di kedai susu ini sangat terkenal, karena tempatnya padat dan sangat ramai, walau harganya tidak bisa dibilang murah, yaitu HKD 16 – 18 per mangkok kecil.


Malamnya kita lanjutkan jalan-jalan ke Venetian Shoppe, toko Manchester United dan Pull and Bear. Diskon akhir tahun memang menawan hati. Dan besok kita sudah pulang, sementara booking hotel masih sampai tanggal 4 Januari, tapi tiket pesawat sudah kita majukan ke tanggal 3 Januari karena bila berkeras pulang tanggal 4 Januari, tidak ada flight bersama-sama untuk tambahan travelling dengan mas Dwi. Akibatnya dengan terpaksa booking-an kamar di hotel Galaxy yang juga tidak bisa dibatalkan hangus tidak terpakai.


3 Jan 2013

Time to go home. Kita harus tiba di bandara pukul 8 pagi. Jadi dari semalam sebelum turun lagi ke kasino, kita sudah beres packing. Di bandara kita sempat menunggu gate dibuka dengan tidur-tiduran di kursi bandara. Dan karena amat sangat lelah-nya, topi Chelsea mas Dwi yang kita beli di Hongkong menghilang. Ya sudah… berarti topi itu tidak mau ikut kita pulang ke Jakarta. Kita sempat belikan mas Koko oleh-oleh pena Cross yang diidamkannya, dan papi beli Jam Tissot Chronographer dengan duit HKD yang tersisa. Rupanya jam ini untuk kado ulang tahunku tanggal 5 Januari besok. Oh senangnya... Di pesawat aku tidur pulas. Sudah pengalaman membawa selimut sendiri. Pesawat tiba di Kuala Lumpur dan kita langsung masuk transit lounge, menunggu 3 jam, lalu terbang ke Jakarta. Sampai di Jakarta jam 7 malam, sudah dijemput supir, Mas Koko dan De Tito. Duh bahagianya bertemu lagi dan lengkap satu keluarga…

Kita sampai di rumah dan bongkar belanjaan, aku punya surprise small little present untuk papi, sepasang patung Ayam dan Kuda, Shio kita berdua untuk tambahan koleksi kuda papi di kantor Trojan. Tapi kuda ini lucu sekali… buntek, warna-warni yang cantik, dan Cina sekali.. so happy..


Di rumah sudah dimasakin sayur asem, ikan peda, ayam goreng dan sambal terasi. Wow nikmatnya…. Terima kasih liburan akhir tahun yang sukses membahana… hanya kulitku aja yang sakit karena tidak tahan udara dingin.. tinggal perawatan biar hilang rash-nya. Tetap saja Alhamdulillah sudah kembali pulang dengan pengalaman yang penuh di Hongkong dan Macau, walaupun belum semua tempat wajib kunjung kita kunjungi dalam trip ini. Mudah-mudahan kita bisa kembali ke sana lengkap satu keluarga.. suatu hari nanti.

@4t1d

NOVEMBER TO DESEMBER 2012 BEKERJA KERAS, LALU LIBUR TAHUN BARU KE HONGKONG MACAU PART 01


NOVEMBER 2012 BEKERJA SANGAT KERAS DI USIA 1 TAHUN AIIA

Berkah luar biasa bisa bekerja sangat keras di tahun pertama perusahaanku. Sekaligus persiapan presentasi besar yang kita siapkan untuk event besar di Shangrilla ini ternyata test untuk kekompakan kita dan cikal bakal dari masalah penyatuan ego para shareholder. Semoga kerja keras dan pengalaman ini mendewasakan kita dalam bekerja dan dalam bekerjasama.

Di bulan ini pula, aku disentil dengan kejadian ketinggalan kunci mobil di dalam mobil yang tidak terkunci. Luar biasa teledor… tapi hanya karena lindungan Allah SWT aku kembali ke mobil dalam keadaan utuh. Aku terpukul banget sehingga berjanji untuk lebih tawakal dan fokus.

Menjelang akhir tahun papi dapat tugas pergi ke Colombo Srilanka untuk mengantar kontingen mason Holcim pertandingan bola di sana… Alhamdulillah pekerjaan yang unik dan menyenangkan… menjadi chaperon dengan sepenuh hati… istilahnya ngangon bebek! Untung pekerjaan berjalan lancar dan mengharukan. Kerugian cuman satu, yaitu kehilangan ipad2 dan keuntungannya berlimpah, antara lain papi beliin aku stok tehDilmah untuk setahun lebih… enaaak.

DESEMBER 2012 TAHUN BARUAN DI HONGKONG MACAU, SEPERTI APA YAA?

Sepuluh hari sebelum berangkat, tiba-tiba papi mengusulkan untuk mengajak anak-nya ikut di acara liburan kita kali ini. Selain karena keluarga Hutabarat dengan mengajak Sam putranya, juga putar haluan dari liburan ke Bali langsung menyusul kita ke Hongkong, juga karena liburan ini pasti lebih seru kalau dengan keluarga. Masalah utama dengan perubahan rencana ini adalah tiket pesawat, karena tiket kita kan sudah dibeli dari bulan September. Apa masih bisa kita cari pesawat yang sama untuk anak-anak? Ternyata setelah dihitung-hitung, yang diajak untuk liburan ini hanya Mas Dwi. Ada misi khusus untuk mengajar si anak tengah ini menjadi anak yang bertanggung-jawab dan tau bersyukur. Lagipula Sam Hutabarat seumur dengan Dwi. Jadilah Mas Koko dan De Tito diajak bicara dengan sebaik-baiknya karena tidak diajak. Next pe-er bagaimana dengan tiket pesawat untuk Mas Dwi??

Pembelian tiket liburan akhir tahun, sepuluh hari sebelum keberangkatan adalah tindakan pemborosan luar biasa. Namun niat sudah dicanangkan, sehingga kita tidak lagi terlalu berhitung. Setelah tiket Garuda dibeli, kita merubah flight Air Asia untuk pulangnya. Semoga Mas Dwi tahu menghargai usaha papi-maminya membahagiakannya. Sebelum benar-benar liburan kita adakan pesta tutup tahun dengan barbeque-an di BSD… hmm makan-makan yang nikmat, dan great year of 2012 di Simprug.


29 dec 2012
Kita berangkat dengan Garuda flight pagi. Bawaannya 1 buah koper sedang yang di dalamnya ada 1 koper lagi isi pakaian seadanya. Cukup efisien perjalanan 6 hari untuk 3 orang hanya 1 koper pakaian. Karena kita naik business class, selain dapet fasilitas executive lounge Garuda, kita juga mendapatkan fast track immigration counter. Tidak perlu antri. Seneng sekali dan ndeso karena baru sekali ini terbang dengan business class. Selain itu juga masuk pesawat pertama, dapat makanan dan minuman yang enak. Mas Dwi duduk terpisah di kelas ekonomi. Pasrah ya de…


Perjalanan tempuh 3 jam lewat dikit. Dan tiba di bandara Hongkong rasanya senang, karena walau sudah 2 kali ke Hongkong, tapi baru kali ini kita turun pesawat di Bandara Hongkong, biasanya selalu turun di Macau. Busy terminal, tapi rapih dan menyenangkan. Petunjuk arah juga lumayan jelas.


Untuk mencari taxi ke hotel kita harus tau area yang akan dikunjungi karena ada perbedaan warna taxi untuk ke daerah-daerah tertentu.
Untuk ke daerah Mongkok, tempat hotel yang sudah kita pesan, yaitu Pop Hotel, kita harus naik Red Cab. Patokan yang kita pakai adalah Langham Palace, mall yang cukup terkenal dan lumayan besar. Namun yang kita tidak tahu ternyata area Mongkok ini semacam area perdagangan industri seperti di area Mangga Dua atau Mangga besar bila di Jakarta, dan rupanya termasuk dekat dengan red district, karena saat malam ada toko-toko dengan pintu kecil dan foto-foto wanita di depannya. Wah info di Agoda ternyata tidak benar-benar komplit.

Tujuan kita booking dua malam di Hongkong adalah untuk belanja dan area ini lumayan dekat dengan Ladies Market yang terkenal dan beberapa jalan-jalan raya yang jadi pusat-pusat pertokoan, atau lebih dikenal dengan sebutan street market, seperti jalan yang kita tuju pertama setelah beres check in, yaitu Fa Yuen Street yang konon pusat penjualan sepatu dan alat olahraga. Tapi sepanjang jalan segala rupa toko ada di kanan kiri jalan. Lagipula perjalanan mencari jalanan ini mengandalkan peta dan sekaligus orientasi lokasi, jadi kesasar dan rada kebingungan. Setelah itu kita makan kenyang hot noodle di restaurant lokal yang tampak ramai, lalu baru benar-benar istirahat di kamar yang kecil dan kompak. Tiga orang di kamar ukuran 3x3 dengan dua bed rasanya sungguh hangat. Padahal di luar suhu udara lumayan dingin, 8 derajat celcius. Benar kata orang, hotel di Hongkong memang terkenal sempit dan efisien.


30 Dec 2012
Hari ini rencana belanja di Hongkong harus dituntaskan dan kita akan menjelajah Hongkong dengan naik MTR (sebutan MRT di Hongkong adalah MTR). Sambil jalan kaki menyusuri jalan-jalan pusat pertokoan sekitar hotel, kita menemukan stasiun MTR Prince Edward di ujung jalan. Dari stasiun ini kita beli tiket MTR khusus Tourist, syaratnya nunjukin passport dan biayanya jadi murah dan berlaku untuk 3 hari. Sebelum mulai perjalanan panjang, aku dan mas Dwi beli topi kupluk untuk menghindari dingin yang menggigit.


Tujuan berikut dengan MTR adalah ke Tun Chung ke Factory Outlet Gate Mall. Untuk mencapainya dari stasiun MTR Prince Edward kita harus ke Central dulu. Karena sudah dua kali ke Tun Chung naik MTR jadi kita lebih pede dan tidak takut salah. Setelah puas belanja diskonan di outlet Esprit dan Sport Apparel, kita kembali ke hotel. Istirahat sebentar lalu lanjut lagi. Kali ini arahnya ke Tsim Sha Tsui, pusat perbelanjaan yang seru. Mencari mall besar dengan sport goods yang lengkap. Untunglah ketika keluar di I Square ada toko Planet Futball yang lengkap. Dapet deh titipan sepatu futsal untuk de Tito.

31 Dec 2012
Hari ini tutup tahun 2012 di kota Hongkong yang ramai dan metropolis. Kita bangun pagi-pagi dan excited, karena hari ini kita akan bertemu dengan the Hutabarats di Avenue of Star. Untuk mencapai Avenue of Star, kita harus keluar MTR di Tsim Sha Tsui lagi. Oleh karena kemarin kita sudah menjelajah area tersebut, pagi ini aku usul untuk strolling pelan-pelan, jalan kaki di jalan utama di Hongkong, Nathan Road yang membentang dari Mongkok sampai dermaga di area Tsim Sha Tsui. Di Peta tampaknya dekat, hanya 3 pemberhentian MTR. Tapi kenyataannya cukup jauh, tetapi kita tetap jalan kaki, banyak toko-toko yang seru di pinggir jalan dan kita bisa foto-fotoan sampai puas. Bahkan kita menemukan spot foto yang bagus, yaitu taman halaman sebuah klenteng yang indah sekali…


Sewaktu jalan perlahan-lahan, kita melewati stasiun Yau Mau Tei, lalu terus lagi lewat stasiun Jordan, berarti tinggal satu stasiun lagi sampai di Tsim Sha Tsui. Tapi Mas Dwi tidak mau jalan kaki lagi, jadi kita turun ke stasiun dan naik MTR untuk berhenti di stop-an berikutnya. Karena tidak tahu jalan dan kita harus keluar dari bawah untuk mencari toilet, karena di stasiun yang luas sekali tidak tersedia satupun toilet. Kita keluar di Mall K11 yang mewah sekali. Dari situ untuk mencapai Avenue of Star dengan berjalan kaki harus kembali ke jalan di bawah tanah dan bahkan kita menemukan subway khusus untuk pejalan kaki yang panjang dan jauuuuh sekali. Area ini tidak cocok untuk elderly yang sudah tidak kuat berjalan jauh.

Ketika sampai di Avenue of Star kita pergi ke ujungnya, ke Mall Star House di ujung Star Ferry Terminal untuk makan siang dahulu. Setelah itu kita menunggu ketemuan dengan Harold, Arry dan Sam Hutabarat di dalam Art Museum karena di luar sangat dingin dan angin bertiup kencang. Setelah bertemu dengan mereka, and happy melihat happy and familiar faces, kita photo-2 di area Avenue of Star yang terkenal dengan patung dan artifak perfilman Hongkong dengan sukses dan menyenangkan. Semakin gila pose-nya, semakin menyenangkan.


Tanpa terasa hari semakin sore dan hampir semua area di tepi dermaga Victoria ini sudah dipadati oleh orang yang mau menyaksikan pegelaran kembang api akhir tahun yang spektakuler. Bahkan banyak fotographer sudah memasang tripod dan menggelar tikar di spot tertentu untuk mendapatkan gambar yang keren. Kita masuk ke mall I Square untuk mencari makan, dan semakin banyak orang menyemut, sehingga untuk mendapat tempat makan pun kita dibatasi hanya untuk maksimum 1 jam. Jadi kita mengambil keputusan untuk melawan arus dan kembali ke arah Mongkok menjauhi pusat keramaian. Kita makan malam di dekat hotel, check in di Harbour Hotel karena hotel kami di Pop Hotel sudah penuh untuk bisa satu hotel. Jaraknya hanya sekitar 200 meter dengan bentuk dan gaya yang hampir sama. Sempit. 

Kita kembali bertemu jam 11 malam di depan hotel dan menuju Langham Place untuk mencari keriaan pergantian tahun. Midnight shopping, beli es krim cone di tengah malam dingin, dan nonton street mob in Chinese, lucu banget… dan tau-tau udah countdown to 2014… Alhamdulillah ya Allah SWT terima kasih untuk magnificent 2012 dan welcome wonderful 2013. Berpelukaaan….



Bersambung ke part 2 – pindah ke Macau..

@4t1d